Sabtu, 12 Februari 2011

Penatapan kadar hemogolobin


Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globinapoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.

Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia.

Struktur

Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin;globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.

Gugus heme
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen:
Reaksi bertahap:
  • Hb + O2 <-> HbO2
  • HbO2 + O2 <-> Hb(O2)2
  • Hb(O2)2 + O2 <-> Hb(O2)3
  • Hb(O2)3 + O2 <-> Hb(O2)4

Reaksi keseluruhan:
  • Hb + 4O2 -> Hb(O2)4

hemoglobin
Hemoglobin (Hb) adalah molekul yang terdiri dari empat kandungan heme berisi zat besi dan empat rantai globin (alfa, beta, gamma dan delta), berada didalam sel eritrosit dan bertugas utama untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah darah ditentukan oleh kadar hemoglobin. Struktur hemoglobin dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul asam amino pada rantai beta, gamma dan delta .
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin  memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin (HbO) didalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru kejaringan-jaringan. Jumlah hemoglobin dalam darah normal kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen” .
 Sintesa hemoglobin
Bagian dari hemoglobin terutama heme disintesa dari asam asetat dan glisin, sebagian besar terjadi di mitokondria. Asam asetat di dalam siklus krebs akan diubah menjadi asam alfa ketaglutarat (molekul alfa ketaglutarat akan berikatan dengan satu molekul glisin membentuk pirol) dan kemudian empat senyawa pirol akan bergabung membentuk senyawa protoporfirin tiga yang berikatan dengan molekul globin yang disintesa dari ribosom retikulumen doplasme membentuk hemoglobin .
Sintesa hemoglobin . Suksinat (sebagai suksinil Ko-A) dan glisin mula-mula bergabung di dalam organ hemopetik membentuk asam α-amino β-ketodipat dan kemudian asam δ-amino levulinat (ALA= δ-amino laevulinic acid) dihasilkan dibawah pengaruh ALA sintesa yang merupakan enzim pengatur kecepatan bagi keseluruhan sintesa hemoglobin. Dua molekul ALA berkondensasi menjadi satu  molekul porfobilinogen, monopirol pengganti dan empat molekul porfobilinogen berkondensasi (menggunakan uroporfirinogen I sintase uroporfirinogen III kosintase) untuk membentuk komponen isomer terapirol (porfirin) sikak, uroporfirinogen seri I dan III. Uroporfirinogen I merupakan prekursor porfirin lain, tetapi tak berperan lebih lanjut dalam sintesa hem. Uroporfirinogen III merupakan prekursor seri porfirin III dan dikonvensi menjadi koproporfirinogen III serta kemudian melalui protoporfirinogen  menjadi protoporfirinogen IX yang menghelasi besi (II) (ion fero) untuk membentuk hem. Hem menghambat ALA sintase dan ia membentuk kontrol umpan balik atas sintesa porfirin serta hemoglobin.
Tiap molekul hem bergabung dengan satu molekul globin dan semua molekul hemoglobin mengandung 4 pasang hem + globin dengan berat molekul total sekitar 68.000. Beberapa jenis rantai polipeptida globin bisa mengambil bagian di dalam molekul hemoglobin: hemoglobin dewasa normal, HbA, mempunyai dua rantai α globin dan dua rantai β globin . 
Fungsi hemoglobin
Menurut Haanen (2002) setiap manusia membutuhkan hemoglobin yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen, untuk pengaturan suhu tubuh, pertahanan tubuh dari paru-paru ke jantung di dalam darah arteri dan membawa karbohidrat dari jaringan ke paru-paru dalam darah vena yatiu:
  1. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah
  2. Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melepaskan karbon dioksida mengambil oksigen dibawa menuju serambi kiri
  3. Oksigen dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri
  4. Dari bilik kiri oksigen dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah untuk pembakaran (oksidasi)
  5. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung membawa karbon monoksida
  6. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa  karbon monokida menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen ke jantung.
Pemeriksaan kadar hemoglobin
Di laboratorium klinik, kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan berbagai cara. Di antaranya dengan cara kolorimetrik seperti cara sianmethemoglobin (HiCN) dan cara oksihemoglobin (HbO2). International Committee for Standardization in Hematology (ICSH) menganjurkan pemeriksaan kadar hemoglobin cara sianmethemoglobin. Cara ini mudah dilakukan, mempunyai standar yang stabil dan dapat mengukur semua jenis hemoglobin  kecuali sulfohemoglobin. Metoda sahli yang berdasarkan pembentukan hematin asam tidak dianjurkan lagi, karena mempunyai kesalahan yang sangat besar, alat tidak dapat distandardisasi dan tidak semua jenis hemoglobin diubah menjadi hematin asam, seperti karboksihemoglobin (COHb), methemoglobin dan sulfohemoglobin .
Segera dapatkan prosedur kerja penetapan kadar hemoglobin di sini

Leteratur :

Baron, D.N., 2002. Kapita Selekta Patologi Klinik Edisi 4. Alihbahasa Petrus Andrianto dan Johannes Gunawan. EGC, Jakarta.
FKUI., 1996. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana Edisi Kedua.  Balai Penerbitan FKUI, Jakarta.
Haanen., 2002. Pengantar Penyakit Ilmu Penyakit Dalam. Bina Cipta, Bandung.
Marwan,Pemeriksaan kadar hemoglobin metode sianmethemoglobin pada pekerja SPBU.AAK. Jambi
Pearce, EC., 2006. Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis. Gramedia, Jakarta
Sutedjo, AY., 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Yogyakarta, Amara Books



Tidak ada komentar:

Posting Komentar